Senin, 02 April 2012

kewirausahaan





Saptuari Sugiharto adalah seorang pengusaha muda yang mempunyai usaha Kedai Digital. Lelaki berusia 29 tahun ini telah mulai berbisnis kecil-kecilan sejak kuliah di Jurusan Geografi Universitas Gadjah Mada. Beberapa usaha dijalaninya mulai menjadi penjaga koperasi mahasiswa, penjual ayam kampung, penjual stiker, hingga sales dari agen kartu Hallo Telkomsel. Ketika bekerja sebagai event organizer di sebuah perusahaan di Yogyakarta, mantan staf marketing Radio Swaragama FM ini terperanjat melihat antusiasme penonton berebut merchandise berlogo atau bergambar para selebriti, Ia heran kenapa orang-orang begitu bersemangat mendapatkan kaos, pin atau apa saja milik artis. Bermula dari rasa heran, Saptuari mengambil langkah berani mendirikan Kedai Digital.

Perusahaan yang ia dirikan bertujuan memproduksi barang-barang cendera mata (seperti mug, t-shirt, pin, gantungan kunci, mouse pad dan poster keramik serta banner) dengan hiasan hasil print digital. Ia bermodalkan uang sebanyak Rp28 juta, hasil dari tabungan, menjual motor, dan menggadaikan rumah keluarga. Saptuari membutuhkan waktu enam bulan untuk memulai kegiatan Kedai Digital. Ia harus mencari mesin digital printing, mencari tahu sumber-sumber bahan baku. Kemudian ia harus mempersiapkan tempat usaha, menyusun konsep produk dan merekrut para staf. Semuanya dilakukan sendirian. Bisnisnya berjalan pelan tapi pasti.

Ketika usahanya mulai stabil, Saptuari memberanikan diri merekrut desainer dari kampus-kampus seni yang memang tersedia cukup banyak di Yogyakarta. Target pasar Kedai Digital adalah para mahasiswa. Karena menurut Saptuari, perusahaannya tak boleh main-main soal kualitas. Karena itu, ia mesti menggunakan desainer yang memiliki latar belakang pendidikan formal. Pada tahun pertama, Kedai Digital telah berhasil meraih penjualan sebesar Rp400 juta. Tahun berikutnya, perolehan bisnis melesat menjadi Rp900 juta. Seiring dengan pertambahan outlet, pada 2007 menembus angka Rp1,5 miliar. Saptuari telah memiliki delapan gerai di Yogyakarta dan memiliki lima outlet di luar Yogyakarta (Kebumen, Semarang, Tuban, Pekanbaru dan Solo). Selain itu Saptuari juga memberikan semangat kepada para pekerjanya untuk mengikuti jejaknya. Sudah ada empat kedai yang sahamnya ikut dimiliki para pekerjanya. Semangat wirausaha telah ikut disebarluaskan olehnya. Karena usahanya itu, ia terpilih sebagai runner up Wirausahawan Muda Mandiri 2007.

Pendapat :

Saptuari Sugiharto merupakan seseorang yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang tinggi. Beberapa usaha telah dijalaninya semenjak ia masih berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Dimulai dari penjaga koperasi mahasiswa, penjual ayam kampung, penjual stiker hingga sales dari agen kartu Hallo Telkomsel. Dengan kepercayaaan dirinya ia mencoba untuk membuka usaha Kedai Digital, usaha yang dibuatnya pun memerlukan modal yang cukup banyak sehingga ia harus menjual motor dan menggadaikan rumah keluarga serta menggunakan uang tabungannya. Usaha yang ia geluti menyimpang dari apa yang ia pelajari selama kuliah namun bermodalkan keyakinan ia mampu menjalankan usahanya. Pemikiran Saptuari Sugiharto sangatlah inovatif dimana tidak banyak orang memikirkan untuk mempunyai usaha industri merchandise dengan metode Digital Printing. Usaha yang ia jalani berkembang tiap tahunnya hingga menembus angka Rp1,5 miliar. Sikap yang dimiliki Saptuari Sugiharto baiknya di ikuti jika kita ingin berwirausaha. Dengan keyakinan dan juga kepercayaan diri yang ia miliki serta pemikiran yang inovatif membuat Saptuari Sugiharto mampu menjalankan usahanya dengan baik.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar